Setiap orang tua tentu mengharapkan anak-anak mereka menjadi anak yang baik. Mereka berharap generasi penerus ini mencapai keberhasilan hidup kelak. Tak ada orang tua yang ingin anaknya mengalami kegagalan hidup. Itulah sebabnya para orang tua berusaha sebisa-bisanya mempersiapkan buah hatinya: menyekolahkan dan mengasuhnya dengan baik, sebaik ia bisa.
Di bawah ini, saya kemukakan serba sedikit tips tentang membimbing anak-anak mencapai pretasi terbaiknya. Ini bukan kajian teoritis yang mendalam, melainkan hanya serangkaian tips sederhana yang berangkat dari pengalaman terbatas sebagai orang tua dari dua anak yang kini berada di bangku SMA. Sama sekali saya tidak bermaksud menggurui, karena sebagai orang tua, saya masih banyak memiliki kelemahan/kekurangan. Tapi, dengan niat tulus untuk berbagi, perkenankan saya menulis beberapa tips sederhana berikut ini. Sesuai dengan namanya ‘tips’ bukanlah sesuatu yang mesti dipakai tanpa reserve, melainkan hanya sebagai pembanding ketika para orang tua memutuskan sesuatu demi kemajuan anak tercinta.
Pertama, fasilitasi kebutuhannya. Kebutuhan anak sebagai pelajar tentu saja wujudnya berupa hal-hal yang terkait dengan pelajaran, misalnya buku, tas, pakaian sekolah, dan perlengkapan sekolah lainnya. Sebagai orang tua, kita prioritaskan itu sesuai dengan kemampuan. Orang tua yang baik akan berusaha memenuhi kebutuhan pokok anak yang terkait dengan sekolahnya.
Kedua, keteladanan dalam hal disiplin. Dorongan untuk belajar secara disiplin kepada anak tak boleh diabaikan. Para orang tua diharapkan dapat menciptakan kondisi yang selaras dengan kebutuhan belajar anak. Ciptakan suasana yang mendukung anak belajar, bukan sebaliknya suasana yang menjadi faktor pengganggu/penghambat sehingga anak jadi enggan belajar. Perilaku kedisiplinan orang tualah yang dilihat oleh anak, bukan perintah atau suruhannya.
Ketiga, dorongan berprestasi sesuai potensi. Orang tua hendaknya jeli melihat potensi, minat, atau talenta anak. Di bidang pelajaran apa dia menonjol? Kegiatan apa yang paling disukai dalam waktu relatif lama dengan suntuk? Pelajaran atau kegiatan apa yang paling membuatnya senang dan bergairah? Prestasi si anak bisa dimulai dari bidang yang disukainya. Peluang untuk meraih prestasi terbaik ada pada pelajaran/kegiatan yang paling disukainya. Kembangkanlah itu, tanpa menelantarkan pelajaran-pelajaran lainnya.
Keempat, berikan penghargaan. Kalau suatu kali anak mencapai prestasi, maka berikanlah penghargaan yang sepadan. Mungkin bentuknya sekadar tepukan pada bahu disertai pujian dengan kata-kata atau bahkan memberikannya hadiah. Stimuli semacam ini sangat dibutuhkan agar dia merasa diperhatikan sekaligus mendorong anak untuk menjaga bahkan meningkatkan prestasi yang sudah dicapainya.
Kelima, sisihkan waktu untuk bercakap-cakap dengannya. Hal ini penting tatkala kita hendak memotivasi anak untuk meningkatkan prestasinya yang (mungkin) sempat anjlok, atau meningkatkan nilai keberhasilan yang sudah diperolehnya. Kesempatan ini juga dapat dipergunakan untuk mendengarkan unek-unek anak.
Semoga dengan menerapkan tips di atas, kita dapat memberikan yang terbaik yang kita bisa untuk kemajuan si buah hati. Anak bukan milik kita, tetapi titipan Tuhan yang wajib kita jaga, rawat, dan menyiapkannya berkembang mencapai kedewasaan, lahir dan batin.
( I Ketut Suweca , 12 Oktober 2011).
http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/12/mengantarkan-anak-mencapai-prestasi-terbaiknya/
No comments:
Post a Comment